Langsung ke konten utama

Contoh cerpen kasih sayang ibu

Love You, Ibu

Saat sore hari di sebuah jalan kecil yang ramai dengan orang pedagang maupun mahasiswa. Terlihat seorang gadis kecil sedang duduk bersandar disebuah tembok bangunan runtuh dipinggir jalan.

Ia bernama Putri, seorang gadis berumur 9 tahun dengan baju yang penuh keringat sambil memegang plastik yang berisi tisu. Ia sedang beristirahat setelah keliling menawarkan barang dagangannya sambil menunggu ibu untuk membeli makan untuk sore hari.

Setelah beberapa lama Putri menunggu, datang seorang Ibu dengan raut muka lelah berjalan menghampiri Putri.  Ia membawa bungkusan plastik hitam berisi sebungkus nasi dengan segelas air minum. 

" Nak, ini makanan untuk sore kita " ucap Ibu
" Iya Bu, ayo kita makan Bu " jawab putri dengan nada senang
" Ibu sudah makan nak tadi di warung " jawab Ibu
" Ibu kenapa gak makan disini saja sama putri ? " Tanya Putri
" Maaf nak, tadi Ibu makan duluan sambil menunggu pesanan makan untukmu " jawab Ibu sambil tersenyum
" Oh, aku mau disuapin sama Ibu " 
" Yaudah sini Ibu suapin nak "

Hari pun semakin malam, Putri dan Ibu langsung melanjutkan berjualan setelah selesai makan. Tak jauh mereka berjalan, datang seorang pemuda menghampiri mereka

" Buk, beli tisunya 1 "
" Ini mas tisunya "
" Berapa buk harga tisunya? "
" Rp 3.000 mas "
" oh, Ini buk duitnya (Rp 5.000) "
" Ini kembalinya mas Rp 2.000"
" Tidak usah buk, buat ibu saja "
" Jangan mas, ini kembaliannya "
" Sudah, tidak apa-apa buk. Buat Inu saja "
" Terimakasih ya mas "
" Sama-sama buk " jawab anak muda
" Oh iya Bu, boleh saya bertanya pada ibu ? " Tanya anak muda sambil kebingungan yang sedang menunggu angkutan umum
" Boleh mas, memangnya mau nanya apa mas ?
" Saya cuma ingin bertanya sedikit tentang penjualan Inu saja kok "
" Oh, boleh kok mas "
" Kalo boleh tau, ini tinggal dimana ? "
" Daerah Citayam mas "
" Oh, anak Ibu sekolah ? "
" Sudah tidak mas, semenjak bapaknya meninggal, dia lebih memilih berjualan bersama saya " jawab ibu dengan menunduk
" Maaf Bu, saya ga bermaksud mengingat suami ibu "
" Iya gapapa mas "
" Ibu kalo berjualan, sehari dapat berapa duit ? "
" Tak nentu mas, kadang tidak jualan, kadang bisa sampai Rp 30.000. "
" Oh, biasanya ibu berjualan dari kapan sampai jam berapa ? "
" Saya berjualan dari jam 11.00 mas "
" Ibu pulang naik kereta ? "
" Iya mas, kalo jualannya laris naik kereta, kalo ga jualan, paling tidur di pinggir toko mas "
" Apa ini pernah tertangkap satpol PP ? "
" Alhamdulillah belum mas. Waktu itu sempet ada razia, tapi saya diberitahu oleh seorang anak dan saya lari duluan "
" Oh. Bu, yang sabar ya. Tetap semangat dan jangan lupa berdoa ya Bu. "
" Iya mas, terimakasih ya "
" Iya Bu, saya juga terimakasih sama Ibu, karena sudah mau menemani saya "
" Iya mas "
" Oh iya Bu, saya pamit duluan ya Bu. Sudah malam "
" Oh iya mas, hati-hati ya mas "
" Iya Bu, assalamualaikum " 
" Wallaikumsallam mas "
Sekitar pukul 11.00, jalan sudah mulai sepi. Ibu hanya berjualan Rp 15.000, itupun sudah termasuk uang yang diberikan sama mas-mas.
Tak lama, Putri terbangun.
" Ibu, kita pulang yuk "
" Yuk nak, kita jalan ya sambil melanjutkan berjualan "
" Yaudah Bu "

Di sepanjang jalan, Ibu sempat terdiam bersedih melihat anaknya yang harus mengikuti Ibunya. Ibu pun tak berniat membuat Putri untuk ikut bersama Ibu. Namun, kemauan Putri sendiri yang membuat ibu tidak bisa menolak.

Sebelum ayah Putri meninggal, Putri sempat berbicara pada Ibu bahwa putri ingin menjadi seorang dokter yang suatu saat nanti akan mengobati ibu saat sakit. Namun keinginan putri tinggal hanya sebatas mimpi.

Ibu pun selalu teringat perkataan suaminya jika jualannya tak laku " ibu, bapak nitip Putri ya. Ibu harus janji untuk selalu menjaga dan merawat putri sampai besar. Bapak yakin, Ibu pasti bisa mendidik putri bahkan sampai Putri menjadi orang yang sukses."

Setiap teringat ucapan suaminya, Ibu selalu menangis dan berminta maaf pada putri karena tidak bisa mendidik putri sampai sukses. Tetapi Ibu selalu berjanji bahwa Ibu akan selalu merawat dan menjaga Putri sampai besar nanti, bahkan sampai Ibu tak ada lagi.


Komentar

Unknown mengatakan…
Besok langsung nulis cerpennya aja, Fadil. Gak perlu contoh lagi. Bagus. Belajar terus ya.
Redaksi mengatakan…
Udah kaya materi bahasa Indonesia, make contoh wkwkwk. Tapi great job gan. Maju terus.

Main-main lah ke sini www.hotlasmore.tk

Postingan populer dari blog ini

Perbedaan media cetak dengan media online

Dalam menyampaikan informasi pada masyarakat, berita dapat disebarluaskan melalui beberapa media. Setiap media memiliki cara menyampaikan berita serta syarat-syarat yang berbeda. Dari sisi fungsi dan karakter, media online cukup banyak perbedaaannya ketimbang media cetak.  perbedaaan-perbedaan tersebut akan diulas secara singkat dan jelas pada tabel dibawah ini Pada tabel diatas dapat disimpulkan bahwa Pemberitaan dalam media online lebih singkat dan padat dibandingkan dengan bahasa koran. Jumlah kata dalam paragraf media online lebih singkat dibandingkan dengan media cetak yang pemberitaannya lebih mendalam dan penggunaan bahasa lebih terstruktur. Selain itu media online juga lebih dinamis artinya setiap saat berita bisa diupdate kapan saja dan bisa berubah dengan cepat. Pemberitaan dalam media online juga dapat diakses kapan saja dan lebih mudah sekalipun berita tersebut sudah lama. 

Persaingan Ojek Online

Saat ini, ojek online menjadi primadona bagi masyarakat kota-kota besar. persaingan bisnis layanan transportasi berbasis aplikasi online, khususnya layanan ojek online kian memanas. sikut-menyikut antar perusahaan juga terjadi. Dari peningkatan pelayanan hingga memberikan fasilitas yang lebih baik kepada para pengemudi, agar tetap setia menjadi mitra mereka dan bisa memberikan pelayanan yang terbaik bagi konsumen. Berawal dari go-jek yang Gojek menerbitkan Program Swadaya. Dengan adanya program tersebut, para pengemudi  mendapatkan pelatihan berkendara, hingga mendapatkan akses ke layanan perbankan dan asuransi. Tak lama, grab pun menghadirkan program serupa yaitu Top Patners. Nantinya setiap para pengemudi yang ingin mengikuti program top partners, harus mempunyai rating minimal 4,6, tidak membatalkan orderan lebih dari 20 persen order yang ia telah terima, serta harus menjalankan minimal 85 persen dari order yang mereka terima. Persaingan pun dirasakan tidak ...